Tuesday 15 May 2007

Siwak

SubhanaLlah, Maha suci Allah… sungguh indah dan
sempurna agama yang diturunkan-Nya, sungguh mulia
hukum-hukum yang disyariatkan-Nya, karena tak ada
satupun dari apa-apa yang diturunkan-Nya dan apa-apa
yang diciptakan-Nya kecuali pasti ada manfaat dan
hikmahnya. Kesempurnaan islam ini benar-benar tiada
bandingannya oleh agama-agama selainnya. Diantara
kesempurnaan Islam adalah syariat bagi ummatnya untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan, seperti kewajiban
istinja’ setelah buang air, mandi janabat setelah
junub, bahkan banyak sekali hikmah-hikmah syariat yang
tersingkap dalam ajaran islam yang telah dibuktikan
oleh sains modern, seperti khasiat madu, habbatus
sawda’ (jinten hitam), minyak zaitun hingga ‘si kayu
ajaib’ siwak yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan
gusi. Mari kita kupas apa manfaat kayu siwak ini bagi
kesehatan gigi…


Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa
variasi teknik dalam membersihkan gigi. Mulai dari
bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan
ranting-ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi.
Masyarakat arab sebelum kedatangan islam, menggunakan
akar dan ranting kayu dari pohon arak (Salvadora
persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah
dan afrika, yang belakangan diketahui sebagai alat
pembersih gigi terbaik hingga saat ini. Setelah
kedatangan islam, RasuluLlah menetapkan penggunaan
siwak sebagai sunnah beliau yang sangat dianjurkan,
bahkan beliau bersabda : “Seandainya tidak memberatkan
ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak
setiap akan wudhu” (Muttafaq ‘alaihi). Hal ini
menunjukkan bahwa RasuluLlah adalah orang pertama yang
mendidik manusia dalam memelihara kesehatan gigi.

Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting
segar tanaman arak (Salvadora persica) yang
berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak
adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang
yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki,
jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan
memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna
coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya
seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam
mulut. Kata siwak diambil dari kata arab ‘yudlik’ yang
artinya adalah ‘memijat’ (yakni memijat bagian dalam
mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi
biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang
yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah
tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang
berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas
yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas
untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela
gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan
sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada
sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat
baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh
berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi
berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain
itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang
‘memakan’ kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi
menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa
keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas
pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak
sedap.

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan
bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang
dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah
gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki
kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :

- Antibacterial acids, seperti astringents,
abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh
bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan
pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin
terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat
kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan
substansi antibacterial acids tersebut.

- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium,
Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin
C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa
mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan
gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi.
Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan
penyusun pasta gigi.

- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan
bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan
menghilangkan bau tak sedap.

- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang
menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan
penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.

- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang
menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses
pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang
produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva
merupakan organik mulut yang melindungi dan
membersihkan mulut.

Sebuah penelitian terbaru tentang ‘Periodontal
Treatment’ (Perawatan gigi secara periodik/berkala)
dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa
berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh
para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah,
menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk
masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah
daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara
lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak
berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan
masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal
Treatment’.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai
bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan
penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak
menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi
kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi
dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena
butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela
gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa
makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi.
Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia
menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi
mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk
komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan
dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan
bersiwak…!!! (Ibnu Burhan)
sudahkah Anda bersiwak!!!



Daftar Pustaka :

-Al-Mostehy, DR M. Ragaii, and friends,
journal of SIWAK AS AN ORAL HEALTH DEVICE, Kuwait,
1991.

-K.,Almas, abstract journal of THE EFFECT OF
SALVADORA PERSICA EXTRACT (MISWAK) AND CHLOREXIDINE
GLUCONATE ON HUMAN DENTIN, Department of Preventive
Dental Sciences, King Saud University College of
Dentistry, Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia, 1995.

-Lafi,T. and Ababneh,H. abstract journal of
THE EFFECT OF THE EXTRACT OF THE MISWAK (CHEWING
STICK) USED IN JORDAN AND THE MIDDLE EAST ON ORAL
BACTERIA, Department of Periodontology, University of
Wales College of Medicine Dental School, Carddiff,
United Kingdom, 1995.

-Hardie,J. and Ahmed,K. abstract journal of
THE MISWAK AS AN AID IN ORAL HYGIENE, J. Philipp
Dental Association, 1995.

-Al-Khateeb,TL and friends, abstract journal
of PERIODONTAL TREATMENT NEEDS AMONG SAUDI ARABIAN
ADULTS AND THEIR RELATIONSHIP TO THE USE OF MISWAK,
King Abdul Aziz University, Jeddah, Kingdom of Saudi
Arabia, 1991.

Maroji' : http://geocities.com/abu_amman/MukjizatSiwak.htm

No comments: