Saturday 26 May 2007

ISTIQOMAH

Istiqomah adalah anonim dari thugyan (penyimpangan atau melampau batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata Istoqomah dari kata “qamma” yang berarti berdiri. Maka secara bahasa, Istoqomah berarti tegak lurus. Sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Muslim yang beristiqomah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun. “Maka tetaplah (istiqomahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS 11 : 112).


Istiqomah menimbulkan keberanian. Pemberani bukan nekat tanpa perhitungan. Keberanian yang timbul dalam istiqomah didasari pertimbangan matang dan penuh perhitungan untuk meraih ridha Allah.

Sifat-sifat orang-orang Istiqomah :
1.Memiliki daya tahan besar. Seseorang yang istiqomah memiliki daya tahan yang besar dalam menghadapi kesulitan, penderitaan dan berbagai resiko lain di jalan Allah.
2.Berterus terang dalam kebenaran. “Qulil haq walau kaana murron”(katakan yang benar meskipun itu pahit). Hanya orang yang beristiqomah memiliki keteguhan dan keberanian menanggung resiko berterus-terang dalam kebenaran.
3.Kemampuan menyimpan rahasia. Orang yang istiqomah bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan terutama dalam perjuangan Islam. Merencanakan, mengatur dan menyimpan rahasia dengan baik.
4.Mengakui kesalahan. Seorang yang istiqomah berani mengakui kesalahan, mau meminta maaf, bersedia mengoreksi kesalahan dan bertanggung-jawab.
5.Bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Orang yang benar istiqomahnya tidak menganggap dirinya baik, sempurna dan tidak memiliki kelemahan. Begitu juga tidak merasa rendah diri, tidak mampu dan tidak berbuat apapun di jalan Allah.
6.Menahan nafsu di saat marah. Orang yang istiqomah dapat mengendalikan diri dan menahan tangannya walaupun punya kemampuan dan peluang untuk melampiaskan amarah.
7.Orang yang istiqomah dalam kebenaran memiliki keberanian dan kemampuan menanggung resiko terbesar dalam hidup yaitu MATI di jalan Allah.

Semoga Allah menggolongkan kita sebagai orang-orang yang selalu beristiqomah di jalan-Nya. Amin.

Sajak Pelampiasan

Melihatmu dari jauh terasa ingin sekali memilikimu
Kulitmu yang putih tak ternoda
Berbalutkan busana coklat yang sangat indah
Membuatku tak ingin berpaling darimu

Setiap orang yang melihatmu serasa ingin memilikimu
Sungguh maha besar penciptamu
Sehingga kehadiranmu sangat bermanfaat bagi orang lain
Aku tak tahu rahasia apa dibalik penciptaanmu yang indah

Aku tak berdaya bila meilihatmu terbuang sia-sia
Terkadang aku harus melupakanmu untuk beberapa saat
Tapi melupakanmu membuatku sakit
Organ tubuhku perih jika harus meninggalkanmu

Tak tahukah engkau sungguh berharga bagiku
Adanya engkau semakin menambah syukurku atas Rabb-ku
Oh... Nasi izinkan aku sekali lagi memakanmu
Karena aku sedang lapaaaaaaaaaaaaaaaaaaar banget

Tuesday 15 May 2007

Siwak

SubhanaLlah, Maha suci Allah… sungguh indah dan
sempurna agama yang diturunkan-Nya, sungguh mulia
hukum-hukum yang disyariatkan-Nya, karena tak ada
satupun dari apa-apa yang diturunkan-Nya dan apa-apa
yang diciptakan-Nya kecuali pasti ada manfaat dan
hikmahnya. Kesempurnaan islam ini benar-benar tiada
bandingannya oleh agama-agama selainnya. Diantara
kesempurnaan Islam adalah syariat bagi ummatnya untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan, seperti kewajiban
istinja’ setelah buang air, mandi janabat setelah
junub, bahkan banyak sekali hikmah-hikmah syariat yang
tersingkap dalam ajaran islam yang telah dibuktikan
oleh sains modern, seperti khasiat madu, habbatus
sawda’ (jinten hitam), minyak zaitun hingga ‘si kayu
ajaib’ siwak yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan
gusi. Mari kita kupas apa manfaat kayu siwak ini bagi
kesehatan gigi…


Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal beberapa
variasi teknik dalam membersihkan gigi. Mulai dari
bulu ayam, duri landak, tulang hingga kayu dan
ranting-ranting digunakan sebagai alat pembersih gigi.
Masyarakat arab sebelum kedatangan islam, menggunakan
akar dan ranting kayu dari pohon arak (Salvadora
persica) yang hanya dapat tumbuh di daerah asia tengah
dan afrika, yang belakangan diketahui sebagai alat
pembersih gigi terbaik hingga saat ini. Setelah
kedatangan islam, RasuluLlah menetapkan penggunaan
siwak sebagai sunnah beliau yang sangat dianjurkan,
bahkan beliau bersabda : “Seandainya tidak memberatkan
ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak
setiap akan wudhu” (Muttafaq ‘alaihi). Hal ini
menunjukkan bahwa RasuluLlah adalah orang pertama yang
mendidik manusia dalam memelihara kesehatan gigi.

Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting
segar tanaman arak (Salvadora persica) yang
berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak
adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang
yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki,
jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan
memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna
coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya
seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam
mulut. Kata siwak diambil dari kata arab ‘yudlik’ yang
artinya adalah ‘memijat’ (yakni memijat bagian dalam
mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi
biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang
yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah
tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang
berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas
yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas
untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela
gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan
sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada
sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat
baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh
berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi
berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain
itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang
‘memakan’ kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi
menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa
keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas
pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak
sedap.

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan
bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang
dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah
gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki
kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :

- Antibacterial acids, seperti astringents,
abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh
bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan
pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin
terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat
kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan
substansi antibacterial acids tersebut.

- Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium,
Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin
C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa
mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan
gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi.
Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan
penyusun pasta gigi.

- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan
bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan
menghilangkan bau tak sedap.

- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang
menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan
penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.

- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang
menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses
pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang
produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva
merupakan organik mulut yang melindungi dan
membersihkan mulut.

Sebuah penelitian terbaru tentang ‘Periodontal
Treatment’ (Perawatan gigi secara periodik/berkala)
dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa
berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh
para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah,
menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk
masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah
daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara
lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak
berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan
masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap ‘Periodontal
Treatment’.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai
bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan
penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak
menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi
kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi
dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena
butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela
gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa
makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi.
Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia
menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi
mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk
komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan
dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan
bersiwak…!!! (Ibnu Burhan)
sudahkah Anda bersiwak!!!



Daftar Pustaka :

-Al-Mostehy, DR M. Ragaii, and friends,
journal of SIWAK AS AN ORAL HEALTH DEVICE, Kuwait,
1991.

-K.,Almas, abstract journal of THE EFFECT OF
SALVADORA PERSICA EXTRACT (MISWAK) AND CHLOREXIDINE
GLUCONATE ON HUMAN DENTIN, Department of Preventive
Dental Sciences, King Saud University College of
Dentistry, Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia, 1995.

-Lafi,T. and Ababneh,H. abstract journal of
THE EFFECT OF THE EXTRACT OF THE MISWAK (CHEWING
STICK) USED IN JORDAN AND THE MIDDLE EAST ON ORAL
BACTERIA, Department of Periodontology, University of
Wales College of Medicine Dental School, Carddiff,
United Kingdom, 1995.

-Hardie,J. and Ahmed,K. abstract journal of
THE MISWAK AS AN AID IN ORAL HYGIENE, J. Philipp
Dental Association, 1995.

-Al-Khateeb,TL and friends, abstract journal
of PERIODONTAL TREATMENT NEEDS AMONG SAUDI ARABIAN
ADULTS AND THEIR RELATIONSHIP TO THE USE OF MISWAK,
King Abdul Aziz University, Jeddah, Kingdom of Saudi
Arabia, 1991.

Maroji' : http://geocities.com/abu_amman/MukjizatSiwak.htm

Thursday 10 May 2007

PROLOG

Wahai Wanita...
v Jadilah seperti lebah yang hinggap di atas bebungaan yang harum dan ranting-ranting yang segar.
v Jangan beri kesempatan kepada dirimu untuk menyelidiki kelemahan orang lain dan mencari-cari kesalahan mereka.
v Jika Allah selalu besama Anda, mengapa Anda merasa takut kepada yang selain-Nya? Apabila Allah memujimu siapa lagi yang dapat anda dapatkan pertolongan-Nya?
v Ap kedengkian itu akan memakan tubuh pelakunya sendiri dan banyak cemburu itu bagaikan api yang berkobar ke mana-mana.
v Jika Anda tidak mempersiapkan diri sejak hari ini, maka hari esok bukan menjadi milik Anda.
v Beranjaklah dengan damai dari tempat-tempat pertemuan dan perdebatan yang mengandung hal-hal yang tiada gunanya.
v Jadilah diri Anda lebih cantikdan lebih indah dari pada kebun yang berbunga berkat akhlaq dsn pekrti Anda.
v Berikanlah kebajikan, niscaya Anda akan menjadi manusia yang paling bahagia.
v Serahkanlah urusan makhluq kepada Khaliqnya, orang dengki kepada kematian dan musuh kepada keluapaan.
v Nikmat yang diharamkan sesudahnya akan diiringi dengan penyesalan, kekecewaan, dan siksaan.

Dikutip dari buku “Jadilah Wanita Yang Paling Bahagia”,
by : Dr. Aidh Bin Abdullah Al-Qarni