Friday 9 April 2010

Senyuman Terakhir

Masih segar dalam ingatan saat pertama kali bertemu
Masih terbayang dimata senyumnya yang ikhlas tanpa beban
Masih terngiang dalam telinga kata-kata bijaknya
Masih terasa sentuhan lembut dari jarinya

Begitu indah...begitu berkesan...
Sejenak mengenalmu memberikan warna lain dalam hidupku. bersamamu aku dapat mengerti akan arti ketulusan, kesetiakawanan, keikhlasan dan cara menghargai hidup. bagimu hidup sangat bermakna...
Kehadiranmu membuatku percaya akan satu hal yang kadang tak mungkin bisa kulakukan sebelum mengenalmu...
rumput liar yang kering dan berduri kau siram dengan kesejukan air dari dalam hati hingga tumbuh subu rdalam sanubari. Tak pernah lelah menemani, tak pernah lelah untuk berbagi...

Semua terasa indah... dan berkesan di hati...
tapi teriknya mata hari tak mampu lagi membuat rumput segar kembali...
rumput tetaplah rumput... tetap menjadi gulma yang harus di basmi...
perlahan tapi pasti air pun tak lagi sanggup menyirami..
kering dan ringan, hanya angin yang setia menemani

Tak ada pertemuan tanpa perpisahan
Tak ada perpisahan tanpa air mata
Tak ada air mata tanpa senyuman
Tak ada senyuman tanpa keikhlasan

Semuanya telah berlalu seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya dan bulan pada lintasannya. Tak ada yang mampu menghalanginya untuk pergi. Semua begitu cepat dan terduga. Tak tahu ada rahasia apa dikehidupan selanjutnya. Tak selamanya seindah apa yang dibayangkan. Tak selamanya berjalan sesuai keinginan. Hanya Tuhan yang tahu keinginan hati. Semua harus lapang dalam menerima kenyataan.

Hanya senyum itu yang teringat... senyum terakhir tanpa kata... senyum yang membuat dada bergetar... senyum yang akan selalu terkenang dalam jiwa...
Hanya sedikit yang ingin kuucapkan...
terima kasih telah menorehkan kenangan indah dalam hidupku



Sunday 4 April 2010

Coretan Itu bernama Diary

Berawal dari iseng, uneg-uneg atau curahan hati dikala boring atau lagi terkena masalah, siapa sangka dari kumpulan semua itu menghasilkan karya yang sangat menarik. Menggambarkan sebuah perjalanan hidup seseorang, menorehkan hikmah untuk kehidupan selanjutnya dan membuat diri bernostalgia pada hidup yang pernah dilewati.

Coretan itu adalah Diary... Ya hanya Diary yang bisa melakukannya. Coretan demi coretan terangkai dengan indah sesuai dengan perjalanan hidup penulisnya.
Begitu jujur dan lugas mengungkap semuanya, mulai dari rintihan hati, perasaan suka cita, sampai dengan lukisan peristiwa. Semuanya terangkum dalam sebuah buku Diary yang bermacam-macam bentuknya.

Diary bisa menjadi teman istimewa apabila kita tidak bisa menemukan orang yang tepat untuk dapat berbagi. Diary juga bisa menjadi obat dalam kesedihan jiwa yang terkadang rapuh. Diary juga menjadi hiburan tersendiri bagi yang mencantumkan peristiwa anekdot dalam rangkaian tulisannya. Tak sedikit karya tulis yang mengesankan berawal dari sebuah Diary perjalanan panjang seseorang.

Banyak sekali media yang bisa dijadikan sebagai Diary. Mulai dari sebuah buku kecil nan tebal, lembaran-lembaran kertas, Aplikasi Diary pada komputer, sampai dengan Diary yang bisa dibaca oleh semua orang melalui internet, sebut saja Blog. Tidak semua isi Diary bisa terbaca orang lain, bahkan mungkin Diary dijadikan sebagai kunci rahasia pribadi atau boleh dibilang saksi bisu pemilik Diary. Karena di dalam Diary, pemilik akan menuliskan secara lugas tentang apa yang ada dalam hatinya, dan penulislah yang akan mengeksekusi mana yang perlu disharing dan mana yang menjadi rahasia pribadi.

Manfaat Diary sangat banyak. Dari Diary kita bisa belajar mengeluarkan pendapat kita, menuliskan perasaan kita, menuliskan mimpi-mimpi yang kadang tersembunyi dibalik ego kita dan dengan Diary kita bisa berlatih untuk jujur menuliskan semua peristiwa yang akan menjadi evaluasi diri kita. Kadang dari sebuah Diary akan muncul ide-ide segar yang tidak terfikirkan oleh orang lain.

Tapi tak banyak orang yang mempunyai Diary, walaupun hanya berupa tulisan-tulisan kecil. Bagi orang yang ingin menulis sebuah Buku, maka Diary adalah pilihan tepat. Menuliskan Diary tak harus formal dengan rankaian kata-kata baku dan harus pada tempat yang sepi.
Tulisan-tulisan dan rangkaian kata-kata yang indah akan keluar dengan sendirinya bila kita memulai dengan tulisan-tulisan ringan pada tempat-tempat yang berbeda.

Mulailah menulis sahabat... sediakan buku kecil dan pensil untuk menorehkan ide kemanapun pergi. Karena Ide tidak akan terealisasi dan muncul kembali jika tidak dituliskan...
So.. buruan punya Diary ya... ^_^





PERIH

Gerimis...Dingin...Kabut...Menyelimuti langkah-langkah kecil yang perlahan dengan merintih. Merangkai kaca-kacah pecah yang tercecer dengan sakit yang merona. Terbingkai lukisan hati yang mulai rapuh. Terombang-ambing bagai kapal yang karam karena ombak.

Semuanya hanya semu. Semuanya hanya mimpi. Semuanya hanya kepedihan yang tak berujung.
Rangkaian hati mulai tersayat dengan luka yang ditorehkan angkara.
Sedikit-sedikit tapi sangat PERIH bila terus-menerus digoreskan.
Air mata-pun sudah tak mampu menghapuskan. Baja sekuat apapun akan terkikis bila Air yang ringan terus menerus membasahi. Perasaan tidak pernah bohong, Hati Nurani tidak pernah ingkar, Hanya jiwa yang lunak yang mampu bertahan.

Jika memang tak sanggup lagi menorehkan kasih, berlarilah sekuat tenaga.
Jangan menoleh ke belakang, karena hanya akan menemukan serpihan hati yang retak.
Jika hanya akan membuat beban hidup menjadi berat
Lepaskanlah dengan lekas, karena kau tidak akan pernah memungutnya kembali.
Bebaskan diri dari imajinasi yang akan membunuh orang sekelilingmu
Rasakanlah kedamaian itu yang akan datang seiring dengan kepergian kerikil tajam ke samudra pasir yang jauh tanpa jejak.
Ikhlaskan diri untuk memulai merangkai waktu yang hilang karena kelalaian...
Walaupun itu PERIH...