Saturday 16 October 2010

Belajar Bahasa Inggris Kok Susah yooo?????

hai...hai...hai...
dah lama banget ga nulis di blog neh... kangen juga sama blog manisku, neh aku iseng nulis lagi daripada ga bisa bubuk coz tadi dibangunin suami buat nemeni instal laptop.. neh aku nulis dikit tentang pengalamanku selama ini belajar Bahasa Inggris sampai harus ikutan tes TOEIC tadi siang

Siapa sih yang ga kenal sama Bahasanya orang Inggris???? Bahasa yang telah diakui sebagai alat komunikasi umat manusia di dunia ini emang lagi trend banget. Semua orang dituntut untuk mempelajarinya. Mulai anak TK sampai yang udah tua semuanya belajar Bahasa Inggris. Banyak sekali kursu-kursus yang mengedepankan Bahasa Inggris sebagai materi utama... Kenapa begitu???
Ternyata Bahasa Inggris itu sangat bermanfaat, selain kita bisa berkomunikasi dengan orang di luar negara kita, Bahasa Inggris sekarang sebagai syarat utama untuk masuk dalam dunia kerja. Kalo ga percaya liat aja di koran-koran, semuanya meminta pelamar kerja harus bisa berbaha Inggris baik aktif maupun pasif. Kemudian banyak buku, literatur, artikel-artikel di internet dan perintah-perintah yang menggunakan Bahasa Inggris. Di Indonesia sendiri Bahasa Inggris sudah dimasukkan pada kurikulum sekolah yang menuntut siswanya "pintar" berbaha Inggris dengan pengujian melalui Ujian Nasional. Lalu... sudahkah kita fasih berbahasa Inggris????

Jawabannya mungkin "litle-litle I can" seperti saya hehehe....
Tidak lebih dari 10% siswa di sekolah bisa berbahasa Inggris aktif. Padahal materi Bahasa Inggris diajarkan 2 kali pertemuan setiap minggunya (kalo SMP). Dan kalo dihitung kita udah belajar Bahasa Inggris kurang lebih 16 tahun kalo dihitung mulai SD sampai Kuliah.. tapi tidak semua orang yang belajar bahasa Inggris bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Contohnya seperti saya, sampai sekarang saya masih belajar Bahasa Inggris tapi sampai sekarang juga saya belum bisa berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang baik, apalagi tadi harus menyelesaikan Tes TOEIC dengan score harus 500 sebagai syarat kelulusan pendidikanku... tapi hasilnya ya gitu aja Nol... tetap saja saya ga bisa... susah banget belajar Bahasa Inggris...
sampai kadang protes kenapa kok ga lahir di Inggris aja biar pinter ngomong Inggris hahahha...

Belajar Bahasa Inggris itu ternyata mudah kalo kita belajarnya dengan benar. Kebanyakan orang beranggapan kalo Nilai Bahasa Inggris bagus maka dia pinter berbahasa Inggris, padahal itu tidak bisa dijadikan sebagai ukuran. Bisa saja dia beruntung dapat menyelesaikan soal dengan baik atau dapet contekan..
Selama ini saya belajar bahasa Inggris hanya belajar reading, structure, grammer dan sedikit conversation... itu aja udah mumet bagi saya kalo guru yang ngajar juga mbulet. Dan masih banyak guru Bahasa Inggris yang masih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai pengantarnya dengan alasan untuk memudahkan anak-anak atau anak-anak biar lebih mengerti... ternyata, itu sama sekali tidak efektif karena anak akan menerjemahkan pikiran mereka dan berkonsentrasi dalam dua bahasa sekaigus dan mereka akan lebih menangkap bahasa Indonesia daripada bahasa Inggris.
Salah satu desa di Kediri dijadikan objek belajar Bahasa Inggris karena seluruh warganya fasih banget. Para pedagang kaki lima dan asongan di Bali juga pintar banget berbahasa Inggris karena kebanyakan mereka menjual dagangan pada Turis. Itu semua karena mereka "berani" salah dalam berbicara bahasa Inggris. Ternyata mereka juga tidak banyak belajar dari bangku sekolah seperti kita, mereka hanya belajar dari kosa kata yang sering digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi dan mereka mencoba untuk mengamalkannya. Tak perlu memikirkan structure yang benar, tak perlu menghafal kamus hanya butuh keberanian untuk berbicara

Jadi menurut saya cara efektif agar bisa berbahasa Inggris dengan aktif adalah
1. Berani berbicara
2. Koleksi perbendaharaan kata yang sering digunakan
3. Ajak orang untuk berbicara bahasa Inggris
4. Baru belajar kosa kata yang benar
5. Bagi Guru, ajarkan bahasa Inggris dengan berbahasa Inggris

Simple bukan?? tapi berat banget termasuk bagi saya.. tapi apa salahnya kalo dicoba otre... kalo ada yang mau nambahin monggo... karena itu hanya pemikiran saya dan dari pengetahuan saya yang terbatas...


Tuesday 24 August 2010

Keputusan Final

saat mata terpejam
air telah mengering
angin sejuk mengibaskan sanubari
tak terasa waktunya telah tiba

perlahan...
hati-hati..
berfikir..
termenung...

kemantapan menantang hati
kegelisahan menguap perlahan
kekuatan menyelimuti raga
doa mengiringi langkah kaki

dan..
keputusan final telah diambil
tak ada yang bisa melawan takdir
semua terjadi begitu cepat dan mengejutkan

Allah yang telah membukakan pintu hati
Allah yang telah mengijinkan semua terjadi
Allah yang telah menyandingkan pada apa yang di-Ridhoi
Hanya Allah.... hanya Allah yang mengatur semuanya....

hidup, mati, rizqi dan jodoh hanya Allah yang tahu semuanya
tak ada satu manusiapun yang bisa mencampuri-Nya
kita hanya bisa berdoa dan berusaha...
selebihnya Dia Yang Maha Mengetahui...

Semoga keputusan final ini akan berlanjut dikehidupan yang sebenarnya yaitu "AKHIRAT"
Robbana Hablana Min Azwajina Qurrota 'Ayun, Waj'alna lilmuttaqiina Imaamaa
Robbii Hablii Minas Sholihiin
Robbanaa Aatina Fiddunyaa Hasanah, wafil Aakhiroti hasanah, waqinaa Adzaabannaar
Amin..

(inspirate by me that get marriage last month)


Friday 9 April 2010

Senyuman Terakhir

Masih segar dalam ingatan saat pertama kali bertemu
Masih terbayang dimata senyumnya yang ikhlas tanpa beban
Masih terngiang dalam telinga kata-kata bijaknya
Masih terasa sentuhan lembut dari jarinya

Begitu indah...begitu berkesan...
Sejenak mengenalmu memberikan warna lain dalam hidupku. bersamamu aku dapat mengerti akan arti ketulusan, kesetiakawanan, keikhlasan dan cara menghargai hidup. bagimu hidup sangat bermakna...
Kehadiranmu membuatku percaya akan satu hal yang kadang tak mungkin bisa kulakukan sebelum mengenalmu...
rumput liar yang kering dan berduri kau siram dengan kesejukan air dari dalam hati hingga tumbuh subu rdalam sanubari. Tak pernah lelah menemani, tak pernah lelah untuk berbagi...

Semua terasa indah... dan berkesan di hati...
tapi teriknya mata hari tak mampu lagi membuat rumput segar kembali...
rumput tetaplah rumput... tetap menjadi gulma yang harus di basmi...
perlahan tapi pasti air pun tak lagi sanggup menyirami..
kering dan ringan, hanya angin yang setia menemani

Tak ada pertemuan tanpa perpisahan
Tak ada perpisahan tanpa air mata
Tak ada air mata tanpa senyuman
Tak ada senyuman tanpa keikhlasan

Semuanya telah berlalu seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya dan bulan pada lintasannya. Tak ada yang mampu menghalanginya untuk pergi. Semua begitu cepat dan terduga. Tak tahu ada rahasia apa dikehidupan selanjutnya. Tak selamanya seindah apa yang dibayangkan. Tak selamanya berjalan sesuai keinginan. Hanya Tuhan yang tahu keinginan hati. Semua harus lapang dalam menerima kenyataan.

Hanya senyum itu yang teringat... senyum terakhir tanpa kata... senyum yang membuat dada bergetar... senyum yang akan selalu terkenang dalam jiwa...
Hanya sedikit yang ingin kuucapkan...
terima kasih telah menorehkan kenangan indah dalam hidupku



Sunday 4 April 2010

Coretan Itu bernama Diary

Berawal dari iseng, uneg-uneg atau curahan hati dikala boring atau lagi terkena masalah, siapa sangka dari kumpulan semua itu menghasilkan karya yang sangat menarik. Menggambarkan sebuah perjalanan hidup seseorang, menorehkan hikmah untuk kehidupan selanjutnya dan membuat diri bernostalgia pada hidup yang pernah dilewati.

Coretan itu adalah Diary... Ya hanya Diary yang bisa melakukannya. Coretan demi coretan terangkai dengan indah sesuai dengan perjalanan hidup penulisnya.
Begitu jujur dan lugas mengungkap semuanya, mulai dari rintihan hati, perasaan suka cita, sampai dengan lukisan peristiwa. Semuanya terangkum dalam sebuah buku Diary yang bermacam-macam bentuknya.

Diary bisa menjadi teman istimewa apabila kita tidak bisa menemukan orang yang tepat untuk dapat berbagi. Diary juga bisa menjadi obat dalam kesedihan jiwa yang terkadang rapuh. Diary juga menjadi hiburan tersendiri bagi yang mencantumkan peristiwa anekdot dalam rangkaian tulisannya. Tak sedikit karya tulis yang mengesankan berawal dari sebuah Diary perjalanan panjang seseorang.

Banyak sekali media yang bisa dijadikan sebagai Diary. Mulai dari sebuah buku kecil nan tebal, lembaran-lembaran kertas, Aplikasi Diary pada komputer, sampai dengan Diary yang bisa dibaca oleh semua orang melalui internet, sebut saja Blog. Tidak semua isi Diary bisa terbaca orang lain, bahkan mungkin Diary dijadikan sebagai kunci rahasia pribadi atau boleh dibilang saksi bisu pemilik Diary. Karena di dalam Diary, pemilik akan menuliskan secara lugas tentang apa yang ada dalam hatinya, dan penulislah yang akan mengeksekusi mana yang perlu disharing dan mana yang menjadi rahasia pribadi.

Manfaat Diary sangat banyak. Dari Diary kita bisa belajar mengeluarkan pendapat kita, menuliskan perasaan kita, menuliskan mimpi-mimpi yang kadang tersembunyi dibalik ego kita dan dengan Diary kita bisa berlatih untuk jujur menuliskan semua peristiwa yang akan menjadi evaluasi diri kita. Kadang dari sebuah Diary akan muncul ide-ide segar yang tidak terfikirkan oleh orang lain.

Tapi tak banyak orang yang mempunyai Diary, walaupun hanya berupa tulisan-tulisan kecil. Bagi orang yang ingin menulis sebuah Buku, maka Diary adalah pilihan tepat. Menuliskan Diary tak harus formal dengan rankaian kata-kata baku dan harus pada tempat yang sepi.
Tulisan-tulisan dan rangkaian kata-kata yang indah akan keluar dengan sendirinya bila kita memulai dengan tulisan-tulisan ringan pada tempat-tempat yang berbeda.

Mulailah menulis sahabat... sediakan buku kecil dan pensil untuk menorehkan ide kemanapun pergi. Karena Ide tidak akan terealisasi dan muncul kembali jika tidak dituliskan...
So.. buruan punya Diary ya... ^_^





PERIH

Gerimis...Dingin...Kabut...Menyelimuti langkah-langkah kecil yang perlahan dengan merintih. Merangkai kaca-kacah pecah yang tercecer dengan sakit yang merona. Terbingkai lukisan hati yang mulai rapuh. Terombang-ambing bagai kapal yang karam karena ombak.

Semuanya hanya semu. Semuanya hanya mimpi. Semuanya hanya kepedihan yang tak berujung.
Rangkaian hati mulai tersayat dengan luka yang ditorehkan angkara.
Sedikit-sedikit tapi sangat PERIH bila terus-menerus digoreskan.
Air mata-pun sudah tak mampu menghapuskan. Baja sekuat apapun akan terkikis bila Air yang ringan terus menerus membasahi. Perasaan tidak pernah bohong, Hati Nurani tidak pernah ingkar, Hanya jiwa yang lunak yang mampu bertahan.

Jika memang tak sanggup lagi menorehkan kasih, berlarilah sekuat tenaga.
Jangan menoleh ke belakang, karena hanya akan menemukan serpihan hati yang retak.
Jika hanya akan membuat beban hidup menjadi berat
Lepaskanlah dengan lekas, karena kau tidak akan pernah memungutnya kembali.
Bebaskan diri dari imajinasi yang akan membunuh orang sekelilingmu
Rasakanlah kedamaian itu yang akan datang seiring dengan kepergian kerikil tajam ke samudra pasir yang jauh tanpa jejak.
Ikhlaskan diri untuk memulai merangkai waktu yang hilang karena kelalaian...
Walaupun itu PERIH...



Wednesday 31 March 2010

Fenomena Ujian Nasional

Ujian Nasional... mungkin kita sudah melaluinya atau kita sekarang lagi mengikutinya..
Ujian Nasional selama ini telah dijadikan patokan untuk mengukur keberhasilan siswa, guru dan sekolah. Mengapa diadakan Ujian Nasional? itu karena kita belum punya alat ukur untuk mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran di Indonesia. Hasil Ujian Nasional yang bagus akan berdampak pada guru dan sekolah pada umumnya. Bagi sekolah Swasta, pencapaian tingkat kelulusan yang tinggi akan menjadikan nilai jual yang bagus untuk perkembangan sekolah tersebut kedepannya. Tapi bila Ujian Nasional gagal pada suatu sekolah, maka akan sangat berdampak pada sekolah tersebut (boleh dibilang seperti kehilangan muka). Tapi setujukah Anda dengan adanya Ujian Nasional?

Ada beberapa cerita yang saya temukan mengenai Ujian Nasional
Ada beberapa daerah yang melaksanakan Ujian Nasional dengan tingkat kejujuran yang sangat rendah. Hal ini mereka lakukan karena mereka takut murid-muridnya tidak lulus ujian dan sekolahnya tidak mempunyai murid.
Lalu ada cerita lagi. Seorang murid SMA ada yang meninggal dunia karena malamnya dia belajar sampai tidak tidur, dan pagi tidak sempat sarapan sehingga dia pingsan setelah selesai mengerjakan soal Ujian pada hari ke-2 sampai akhirnya meninggal dunia.
Dan masih banyak sekali cerita-cerita yang kadang membuat dada ini merasa sesak bila mendengarnya. Seharusnya semua ini tidak terjadi bila sistem pendidikan diperbaiki lagi dan di tinjau ulang. Kadang para petinggi pendidikan kurang peka dengan semua ini, mereka hanya memenuhi tuntutan pemerintah dan jarang memperhatikan hal-hal yang kecil tapi sangat berharga.
Seharusnya mereka diuji sesuai dengan kompetensi yang telah mereka kuasai dan sesuai dengan keahlian mereka. dan mereka tidak di tuntut untuk harus menguasai semua hal, karena itu sangat memberatkan. Ujian Nasional tidak harus menjadi patokan, boleh saja diadakan Ujian Nasional hanya sebagai evaluasi belajar saja, tapi kalau sebagai patokan keberhasilan pembelajaran itu sangat merugikan. Boleh jadi anak yang lulus Ujian Nasional dengan nilai bagus adalah anak-anak yang kesehariaanya mereka bermalasan dan ketika ujian mereka mendapatkan contekan sehingga dia mendapatkan hasil yang bagus. dan boleh jadi anak yang tidak lulus Ujian Nasional adalah anak-anak yang mempunyai bakat tertentu dan anak yang mempunyai moral yang baik, dan itu sangat disayangkan apabila itu sampai terjadi.
Secara psikologis, anak-anak yang akan menempuh Ujian Nasional mempunyai tingkat ke-stres-an tinggi daripada kesehariannya. Mereka tertekan dengan tuntutan yang harus mereka jalani dan mereka sangat terbebani. Dan banyak diantara mereka yang melakukan tindakan yang tidak wajar untuk menutupi ketegangan mereka dan itu sangat merugikan sekali.
Guru-guru juga demikian. Mereka melakukan banyak cara agar muridnya bisa lulus ujian, baik dengan cara yang baik sampai melakukan hal-hal yang kurang baik pula. Kalau sudah demikian, dimanakah nilai moral kita sebagai penerus bangsa ini. Disatu sisi kita ingin menjadikan peserta didik kita menjadi siswa yang mempunyai nilai moral tinggi tapi disisi lain kita bisa melakukan banyak hal untuk memenuhi tuntutan yang kadang membuat beban bagi kita.

Lalu apa yang harus kita lakukan?
Ujian Nasional untuk sementara masih harus kita hadapi, karena kita masih dibawah naungan departemen yang mengharuskan ada evaluasi yang terukur meski masih dalam pro dan kontra. Tapi kita harus bisa menyiasatinya agar kita selamat menghadapinya tanpa harus ada coretan hitam pada diri kita.
Mulailah dari diri kita dan salurkan pada peserta didik kita. Caranya adalah ajak mereka untuk berlaku jujur dalam melakukan suatu hal. Bimbing mereka dengan menanamkan moral-moral yang bagus agar mereka lebih bersikap rendah hati.
Berikan merekan semangat dan kata-kata positif untuk menaikkan kepercayaan diri mereka. Dan ubah pola berfikir mereka bahwa UNAS bukan akhir dari segalanya dan bukan menjadi beban.. anggap aja sebagai evaluasi diri. karena UNAS bukan salah satu penentu keberhasilan seseorang. banyak anak yang tidak lulus UNAS tapi dia berhasil ke-depannya..
Jadi UNAS... siapa takut!!!
tetaplah semangat dan jujur.. itu adalah kunci untuk mengejar mimpi.

semoga bermanfaat ^_^