Sunday 28 April 2013

A Letter For My Son- part 1

Putraku sayang... tak terasa 13 bulan kita bersama
Banyak cerita yang kita lukis di dunia ini, kehadiranmu sangat mewarnai hari-hari Bunda.
Bunda merasa tak banyak yang dilakukan untukmu. Untuk kebahagiaanmu, Bunda merelakan apapun yang ada pada Bunda.
Maafkan Bunda yang masih egois dengan waktu Bunda. Maafkan Bunda yang masih meninggalkanmu sejenak untuk mencari nafkah. Bukan karena gila harta atau jabatan Nak... tapi Bunda melakukan ini untuk keluarga, terutama untukmu dan masa depanmu.
Bunda sedih ketika harus meninggalkanmu beberapa jam untuk bekerja, Bunda sedih jika tak melihatmu berkembang setiap detiknya. Bunda menangis bila tanpa sengaja berkata keras kapadamu Nak. Rasanya seperti teriris pedang hati Bunda...
Anakku sayang... Bunda sebenarnya tak ingin hidup seperti ini, ini adalah sebuah pilihan yang harus Bunda jalani, pada saatnya kau akan mengerti. Keadaan yang mengharuskan Bunda seperti ini sayang...
Bunda berjanji Nak... Bunda akan menjagamu sampai maut yang memisahkan, Bunda akan mendidikmu dengan penuh kesabaran, Bunda akan selalu tersenyum  didepanmu sampai mata Bunda tertutup selamanya. Apapun yang terjadi, Bunda akan berusaha menahan air mata ini untukmu Nak... Bunda ingin hanya air mata kebahagiaan yang kau lihat, bukan air mata kesedihan...
Karena Bunda ingin bersama Labiq sampai di surga, ijinkan Bunda mengantarmu sampai pintu gerbang yang indah itu Nak...
Yakinlah... semua akan indah pada waktunya...

to my litle son : Hasan Ikhwanul Labiq

No comments: