Wednesday 15 August 2012

Membiasakan Thoharoh Sejak Usia Dini

Thoharoh menurut bahasa adalah pembersihan atau penyucian, sedangkan menurut istilah adalah membersihkan diri dari najis (kotoran) dan hadast. Bagi seorang muslim, thoharoh sangat dianjurkan dan menjadi syarat sahnya suatu ibadah. Dalam praktik sehari-hari terkadang banyak orang yang meremehkan hal ini dan dianggap tidak begitu penting, dan tidak sedikit orang yang lupa akan tata cara bersuci karena mungkin hanya pelajaran SD yang lewat begitu saja. Pembelajaran tentang thoharoh sudah diajarkan di sekolah-sekolah pada pelajaran al-Islam atau pada madrasah-madrasah yang lebih memperdalam mengenai hal ini. Apabila hanya sekedar materi tanpa adanya praktikum, maka bisa kita lihat sendiri banyak orang yang melalaikannya, bahkan siswa yang notabene sudah belajar Thoharoh di sekolah masih saja salah dalam melakukan Thoharoh. Hal ini kemungkinan tidak langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak adanya dukungan dari orang tua.
Menjaga kesucian diri dari hadast dan najis harus mulai diajarkan oleh orang tua yang memang suatu kewajiban mereka. Paling tidak dimulai dari hal yang kecil, misalnya bagaimana cara mandi, berwudhu, tayamum, istinja' dan lain sebagainya. Orang tua sangat berperan dalam hal ini, karena anak akan dipandu langsung oleh orang tua dan orang tua menjadi contoh langsung bagi anak-anak. 
Kapan dimulai pembelajaran Thoharoh? 
Pembelajaran Thoharoh bisa dimulai sejak bayi, pembelajaran ini dimulai dari cara kita sebagai orang tua merawat bayi dengan membiasakan untuk selalu bersuci. Contoh kecil saja, misalnya ketika kita memandikan bayi, kebanyakan ibu-ibu, dukun bayi atau bidan setelah menyabun bayi pada kasur langsung memasukkan pada bak mandi, setelah itu langsung saja diangkat begitu saja dan langsung dikenakan pakaian. Hal ini menjadikan kotoran yang di bawa bayi bercampur dengan air sehingga masih terdapat kotoran pada bayi, meskipun bersih tapi tidak suci (masih membawa najis). Berikut ini tips-tips membiasakan thoharoh pada bayi 
  • Cara Memandikan Bayi -> sediakan bak mandi bayi yang telah diisi dengan air hangat. Pertama guyur terlebih dahulu badan bayi dengan menggunakan gayung agar kotoran jatuh, lalu sabuni bayi dan masukkan ke dalam bak mandi, lalu bayi bisa langsung diangkat atau diguyur lagi dengan air hangat lagi, ini bisa dipraktikkan pada bayi usia 3 bulan ke atas. Untuk bayi yang baru lahir, sabuni bayi di atas kasur yang beralas, lalu masukkan bayi pada bak mandi sambil dibersihkan, setelah itu bilas bayi dengan air hangat yang sudah disediakan.
  • Cara Istinja' -> Bayi yang buang air kecil dan besar setelah diseka dengan kapas yang dicelup pada air hangat pada kemaluannya untuk membuang kotorannya, barulah bayi diguyur dengan air hangat untuk mensucikannya. Jangan lupa untuk Ibu yang mengganti popok bayi juga harus mencuci tangan setelah memegang popok basah, agar kebersihan tetap terjaga.
  • Cara membersihkan pakaian bayi -> pertama guyur pakaian bayi dengan air mengalir, setelah itu baru rendam pakaian bayi atau langsung mencucinya baru bilas dengan air yang mengalir.
  • Cara membersihkan lantai atau perangkat bayi lain yang terkena pipis bayi adalah dengan membersihkan pada tempat najis tersebut dengan diseka beberapa kali menggunakan air yang diganti-ganti, jangan langsung mengguyurnya dengan banyak air karena akan membuat najis menyebar.
Demikian sedikit share dari saya, semoga bermanfaat. Mohon maaf bila tidak berkenan, karena ini adalah pemikiran saya untuk melatih anak saya sejak dini. Apabila ada yang ingin menambahkan atau memberi saran silahkan tinggalkan komentar.

No comments: