Sunday 4 April 2010

PERIH

Gerimis...Dingin...Kabut...Menyelimuti langkah-langkah kecil yang perlahan dengan merintih. Merangkai kaca-kacah pecah yang tercecer dengan sakit yang merona. Terbingkai lukisan hati yang mulai rapuh. Terombang-ambing bagai kapal yang karam karena ombak.

Semuanya hanya semu. Semuanya hanya mimpi. Semuanya hanya kepedihan yang tak berujung.
Rangkaian hati mulai tersayat dengan luka yang ditorehkan angkara.
Sedikit-sedikit tapi sangat PERIH bila terus-menerus digoreskan.
Air mata-pun sudah tak mampu menghapuskan. Baja sekuat apapun akan terkikis bila Air yang ringan terus menerus membasahi. Perasaan tidak pernah bohong, Hati Nurani tidak pernah ingkar, Hanya jiwa yang lunak yang mampu bertahan.

Jika memang tak sanggup lagi menorehkan kasih, berlarilah sekuat tenaga.
Jangan menoleh ke belakang, karena hanya akan menemukan serpihan hati yang retak.
Jika hanya akan membuat beban hidup menjadi berat
Lepaskanlah dengan lekas, karena kau tidak akan pernah memungutnya kembali.
Bebaskan diri dari imajinasi yang akan membunuh orang sekelilingmu
Rasakanlah kedamaian itu yang akan datang seiring dengan kepergian kerikil tajam ke samudra pasir yang jauh tanpa jejak.
Ikhlaskan diri untuk memulai merangkai waktu yang hilang karena kelalaian...
Walaupun itu PERIH...



No comments: