Saturday 13 December 2008

Obrolan Pra Nikah



Wah lihat judulnya aja pasti seru deh and bikin penasaran bagi para Jomblowan and Jomblowati yang mungkin lagi binun nyari pasangan hidup hehehehehe…
Awalnya dari ngobrak-abrik buku nyari transkip nilai buat administrasi Diknas, eh ternyata nemuin buku agenda kecilku yang usang. Agenda itu setia menemani perjalanan kegiatanku mulai tahun 2005-2007 (coz udah ga muat, jd ganti buku). Sambil kecapekan iseng-iseng kubaca selembar demi selembar dan kadang tertawa sendiri kok bisa ya aku seperti itu hahahahaha. Trus aku terhenti pada lembaran yang tertulis disitu tanggal 26 Februari 2006, judulnya “Obrolan Pra Nikah”, materi yang disampaikan di Gedung Islamic Center Kota Batu oleh Ustadz dari salah satu partai Islam (wah lupa ga tak catet namanya). Dan kayaknya bagus buat dishare ma teman-teman pengunjung blogger ku ini. Dan ini kutulis sesui pemahaman saya dari pematerinya lho, kalo ada yang kurang kita diskusi disini aja and ga pake malu, dijamin bisa nambah wawasan kok.
So…. Are you ready…?

Sebelum nikah biasanya ada persiapan-persiapan khusus bagi wanita atau pria. Persiapan tersebut antara lain internal dan eksternal. Persiapan internal maksudnya, wanita atau pria yang ingin menikah harus mempersiapkan dirinya sendiri untuk menjelang pernikahan, baik spiritual, Tsaqofah Islamiyah, fisik, maupun finansial.
1. Spiritual
Untuk kesiapan dalam hal spiritual paling tidak wanita atau pria yang ingin menikah mempunyai aqidah yang kuat, ibadah yang istiqomah dan akhlaq yang mulia. Hal ini memang tidak mudah dilakukan, makanya kita harus persiapkan mulai sekarang atau mulai remaja. Bukankah kalau kita ingin dapatkan jodoh yang baik, paling tidak kita perbaiki dulu diri kita kan?
2. Tsaqofah Islamiyah
Kesiapan dalam Tsaqofah Islamiyah yaitu kesiapan diri kita dalam memahami ilmu-ilmu tentang syaria’t, mempunyai pemahaman tentang ilmu-ilmu yang bersifat kontemporer, dan juga mempunyai skil atau keahlian yang masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Kenapa demikian, karena ketika kita menikah maka kita harus siap dengan resiko dan keadaan apapun dalam rumah tangga, dengan mempunyai pemahaman tentang ilmu-ilmu tersebut kita bisa mempunyai bekal dalam membina keluarga yang lebih berkompeten dari keluarga yang lainnya.
3. Fisik
Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, sepertinya pepatah ini sering kita dengar mulai aku kecil sampai dewasa saat ini. Dan itu memang benar, apabila badan kita sehat maka otomatis akan menimbulkan kekuatan dan semangat pada jiwa kita. Bagi wanita dan pria yang ingin menikah, cobalah untuk berhidup sehat mulai sekarang, dengan tidak merokok dan menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Jangan sampai suami atau istri kita nanti akan diribetkan dengan penyakit yang diderita oleh kita akibat pola hidup kita yang tidak sehat. Dan itu sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup berumah-tangga. Keluarga yang sehat akan menciptakan hubungan yang harmonis antara satu sama lainnya.
4. Finansial
Kesiapan finansial juga sangat penting sebelum kita melangsungkan pernikahan. Meskipun dengan acara yang sangat sederhana, paling tidak tetangga kita mengetahui kalau kita sudah menikah agar tidak menimbulkan fitnah. Untuk itu persiapkan diri dengan menabung mulai sekarang atau investasi barang berharga yang mungkin akan dibutuhkan untuk pernikahan kita agar kita tidak memberatkan orang tua.

Untuk persiapan eksternal yang harus kita lakukan antara lain :
1. Mengkondisikan orang tua, kita harus melibatkan orang tua dalam hal mempersiapkan calon suami atau istri. Sangat penting sekali persetujuan dari orang tua atau ridho orang tua. Tidak sedikit pernikahan yang gagal karena tidak manut sama orang tua, dalam hal syari’at tentunya. Kalau diluar itu kita boleh menentang dengan cara memberi pengertian yang baik kepada orang tua tanpa harus menyakiti hati mereka. Ingat keridhoan Allah adalah didalam keridhoan orang tua, dan kemurkaan Allah adalah kaena murka orang tua juga.
2. Mengkondisikan masyarakat, lha ini aku yang kurang faham apa maksudnya. Mungkin sebelum menikah kita perlu untuk memberitahu mereka bahwa kita sudah mempunyai calon, agar orang yang ingin melamar kita mengetahui dari masyarakat sekitar bahwa kita sudah akan menikah, sehingga akan mengurungkan niatnya untuk mengajukan lamaran.
3. Musyawarah, ini perlu dilakukan dengan keluarga besar kita (apabila ada dan diperlukan) dalam memilih calon istri atau calon suami. Karena keterlibatan keluarga sangat berpengaruh dalam mempersiapkan segala sesuatunya.
4. Istiharoh. Wah ini yang paling penting dilakukan sebelum kita menuju pernikahan. Apabila sudah ada yang mengkhitbah kita atau kita menemukan calon yang menggetarkan hati, segeralah meminta petunjuk kepada Allah melalui sholat istikhoroh (sesuai dengan pemahaman masing-masing) agar kita bisa sreg ngejalanin pernikahan kita kelak. Allah yang mengatur jodoh seseorang, dan bila sudah medapat jawaban, maka terimalah ketentuan dari Allah itu baik atau buruk. Kadang apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, dan begitu pula sebaliknya.

Hal lain yang perlu disiapkan sebelum menikah adalah seorang calon istri atau calon suami. Tidak lucu kan kalau kita udah pengen nikah tapi tidak ada yang diajak menikah hehehe…. Kalo menurut pematerinya, ada beberapa kriteria-kriteria khusus dalam mencari calon istri atau suami, antara lain :
1. faktor fisik yaitu kecantikan atau ketampanan, tapi cantik dan tampan relatif sekali menurut masing-masing individu dan berbeda sekali pandangan tiap orang. Menurut saya cantik dan tampan tidak hanya dilihat dari fisik saja, tapi cantik atau tampan dari dalam (hati) lebih diutamakan.
2. kekayaan, yaitu harta yang dipunyai sang mempelai wanita atau pria sebagai jaminan hidup berumah-tangga. Bagi pria ini sangat penting, karena tidak mungkin menikah tanpa membawa harta apapun. Padahal kewajiban seorang suami adalah menafkahi anak dan istrinya.
3. status sosial, yang dimaksud disini bukan orang yang berasal dari kalangan elit atau bangsawan, tapi kita melihat calon istri atau suami dari lingkungan sekitarnya. Apakah dia dari keluarga yang baik, keturunan yang baik, dan dari lingkungan yang kondusif. Kita juga melihat dengan siapa dia bergaul dan bersosialisasi, orang mengatakan kalau kita ingin melihat apakah seseorang itu baik atau buruk, maka lihatlah teman terdekatnya. Karena teman terdekat sangat berpengaruh bagi kehidupannya.
4. faktor agama dan akhlaq. Ini adalah faktor yang sangat penting dalam memilih calon istri atau suami. Karena untuk menuju rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah dan Rohmah, minimal kita mempunyai pengetahuan agama yang kuat dan akhlaq seperti yang ditauladankan Rosulullah kepada kita dalam kehidupan sehari-hari.
5. mempunyai sifat penyayang dan subur. Penyayang disini maksudnya calon istri atau suami harus memiliki sifat penyayang pada sesama, pemateri memberi masukan apabila kita ingin memilih calon suami yang penyayang, maka lihatlah apakah dia menyayangi keluarganya (adik dan orang tuanya), Insya Allah kalau dia akan menyayangi kita dan keluarga kita.
Subur dalam hal ini calon mempelai tidak mandul, karena salah satu tujuan menikah adalah untuk mempunyai keturunan. Adanya anak ditengah-tengah keluarga akan memperkuat suatu pernikahan.
6. memilih yang gadis atau jejaka, untuk kriteria ini sangat dianjurkan, karena bila seseorang yang masih gadis atau jejaka maka rasanya akan berbeda (kata pematerinya lho). Tapi bisa saja diabaikan kalau memang untuk kemslahatan, seperti Rosulullah yang menikahi seorang janda demi kemaslahatan umat.
7. sekufu maksudnya adalah mempunyai kesamaan. Baik dalam hal kesamaan usia (suami lebih tua 2-5 tahun), wajah, kekayaan, intelektualitas, dan kesamaan haraqoh (pergerakan). Mungkin hal ini kadang tidak berpengaruh, tapi dengan sedikit kesamaan maka akan dapat meminimalkan pertengkaran-pertengkarang kecil akibat perbedaan prinsip. Dan kadang bisa menimbulkan perceraian bila tidak mengolahnya dengan baik dan saling memahami satu sama lain. Ingat banyak artis yang kawin cerai dengan alasan perbedaan prinsip, mungkin dimulai dari tidak sekufu itu tadi.

Wah ternyata cukup banyak yang dibahas, mungkin tidak akan selesai kalo harus ditulis disini. Tapi paling tidak dapat menambah wawasan kita tentang gimana seh kiat-kiat jelang pengen nikah, biar kita bisa rancang rambu-rambu agar gak kaget hehehehe…
Terakhir, bagi para jomblowati (like me) yang mungkin sudah waktunya menikah coba deh pasang kuda-kuda biar kita dapet suami yang sholeh yang bisa ngebimbing kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat (berat ya calon suaminya :p). Lha untuk itu, kita coba sholihah dulu biar dapet yang sholeh. Katanya Rosulullah istri yang sholihah itu “Bila diapandang menyenangkan, Bila suami menyuruh dia mentaati, dan Bila suami pergi istri dirumah menjaga harta suami, anak, dan kehormatan suami”. Wah jadi Pe-eR nich bagi penulis sendiri hehehehehe….

Mungkin itu saja ilmu yang bisa saya bagi ke pembaca, kalau ada salahnya itu murni dari saya bukan dari pematerinya (pemahamanku yang kurang) dan kalo ada benarnya itu semua dari Allah SWT. Semoga kita semua mendapatkan pasangan yang sesuai dalam pandangan Allah, cocok dengan kita, dan bisa membawa rahmat bagi keluarga kita kelak. Amin….
Sepurane Rek… lek salah :p
Salam Jomblo :p

No comments: