Monday 2 July 2007

Menuntut Ilmu...??? siapa takut

Ilmu itu berasal dari Bahasa Arab yaitu ‘Alima, Ya’lamu, ‘Ilman, yang berarti “Mengerti sesuatu”. Atau juga berasal dari kala ‘allama yang berarti “memberi tanda atau petunjuk”. Setiap orang muslim itu diwajibkan untuk menuntut ilmu, hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah”. Dengan sering kita menuntut ilmu, maka kita akan lebih banyak tahu tentang banyak hal. Allah SWT ketika pertama kali menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad adalah perintah untuk Iqra’ yang artinya bacalah.

Pada surat tersebut secara tersirat merupakan perintah kita untuk menuntut ilmu. Prioritas dalam menuntut ilmu adalah mempelajari ilmu agama khususnya ilmu iman dan islam serta ilmu mengenal Allah. Ilmu tersebut sangat penting dibanding ilmu yang lainnya.

Dalam mencari Ilmu hendaknya kita menata niat terlebih dahulu, karena setiap amal perbuatan manusia itu tergantung pada niat seseorang. Kemudian mencari ilmu itu tidak untuk dibangga-banggakan, tapi niatkanlah untuk menghilangkan kebodohan.

Mencari Ilmu dengan niat yang salah akan menyebabkan merobohkan agam, merugikan badan dan dijauhkan dari urusan akhirat.

Adapun keutamaan orang yang mencari Ilmu karena Allah adalah :

· Mulai dari rumah sampai tempat mencari ilmu itu akan dibentangkan permadani dari sayap-sayap Malaikat.

· Ombak lautan akan memohonkan ampun kepada Allah bagi orang-orang yang mencari ilmu.

· Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan mencari ilmu serta mengamalkannya, beberapa derajat.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menghantarkan kita kepada perbuatan yang lebih baik dan lebih mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Ilmu yang bermanfaat akan membuat kita semakin sadar bahwa kita itu sangat tidak mampu dan sangat kecil dihadapan Allah, dan kita akan berusaha untuk menuntut ilmu lebih banyak lagi.

Syarat-syarat dalam mencari ilmu agar ilmu yang kita dapat lebih bermanfaat antara lain :

  1. Bersungguh-sungguh atau telaten
  2. Sabar
  3. Ada biayanya
  4. Ada pengajarnya/gurunya
  5. Waktunya lama atau continue
  6. Cerdas

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk diri saya khususnya. Mohon maaf apabila ada kekurangan. Dan sesungguhnya kebenaran itu dari Allah dan kesalahan adalah dari diri saya sendiri.

4 comments:

Anonymous said...

Keutamaan Ilmu:
Keutamaan menuntut ilmu sangat banyak sekali, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam “Buah Ilmu menyampaikan kepada kita sampai 129 sisi keutamaan ilmu, beberapa keutamaan ilmu diantaranya:

“Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Az-Zumar(39):9)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(Al-Mujadilah(58):11)

“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju jannah. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. “(Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)

“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.”(HR.Tirmidzi, hasan)

“Barangsiap menempuh jalam untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR.Muslim)

“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia adalam (masalah) dien (agama).”(HR.Bukhari)

Ilmu yang dipelajari
Apakah yang dimaksud dengan ilmu pada hadits-hadits di atas? Apakah seluruh ilmu? Yang dimaksud ilmu di situ adalah ilmu nafi’ yaitu ilmu yang bermanfaat, yang akan mewariskan kebaikan dan barakah kepada penuntutnya baik di dunia ataupun di akhirat. Karenanya ilmu yang patut dituntut dan diusahakan untuk meraih adalah ilmu syar’i yang dengannya amal akan menjadi baik dan benar. Ilmu adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan ijma sahabat.

Apakah kita harus mempelajari semua ilmu yang ada? Tentunya tidak. Semua orang dilahirkan dengan kemudahan yang berbeda-beda. Kalau semuanya akan dituntut, sampai akhir hayatpun tidak semuanya dapat dipelajari, karena ilmu adalah samudera yang maha luas.

Apa yang mesti kita pelajari terlebih dahulu?
Pertama, Kitabullah. Ilmu yang pertama serta utama yang sekaligus sebagai dasar, sumber dan pedoman yang agung bagi ilmu-ilmu yang lainadalah Al-Qur’an. Marilah Al-Qur’an kita baca, kita pelajari isinya dan kita amalkan apa yang terkandung di dalamnya.

Kedua, Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Yaitu setiap apa yang datang dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apakah itu ucapan, perbuatan, atau persetujuan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita pelajari dan kita laksanakan perintah-perintahnya dan kita tinggalkan larangan-larangannya. Kita juga berkewajiban untuk mencontoh Nabi, karena beliau adalah suri teladan yang baik bagi kita. Terkadang ayat-ayat al-Qur’an belum dapat dipahami secara langsung, dan hanya bisa dipahamai dan diamalakan dengan petunjuk dari sunnah nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Misalnya perintah sholat, di Al-Qur’an tidak ada penjelasan bagaimana tata cara sholat, dengan mempelajari sunnahnya kita dapat mengetahui tata cara sholat yang diperintahkan.

Ketiga, Aqidah atau Ilmu tauhid
Ilmu ini memiliki kedudukan yang tinggi. Kebutuhan kita yang paling mendesak saat ini adalah mempelajari aqidah islamiyah. Jadikanlah mempelajari aqidah sebagai prioritas utama. Karena sekarang ini syirik merajalela, di mana-mana, hampir tidak pernah sunyi dari kesyirikan dengan berbagai macam bentuknya. Pelajarilah dengan sebenar-benarnya, agar diri kita tidak terkena noda syirik. Bukankah syarat pertama diterimanya amal adalah bertauhid kepada Allah, tidak melakukan kesyirikan?

Keempat, ilmu tafsir
Dengan ilmu tafsir, kita dapat memahami ayat-ayat yang sulit, yang belum dapat kita pahami langsung dari Al-Qur’an. Dalam kitab tafsir dijelaskan tafsir ayat dengan ayat, tafsir ayat dengan hadits. Namun perlu diperhatikan, pelajarilah kitab tafsir yang penulisnya memiliki aqidah yang shahihah dan komitmen terhadap hadits-jadits yang shahih.

Kelima, ilmu fiqh
Ilmu ini berhubungan erat dengan pelaksanaan ibadah, syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Sungguh-sungguhlah menuntut ilmu ini, karena apabila tidak dipelajari secara benar, maka ibadah yang kita lakukan bisa sia-sia. Dengan ilmu ini kita bisa mengetahui tata cara peribadatan. Tentunya tidak harus semunya kita tahu, bagi kita, minimal mengetahui apa-apa yang selalu kita kerjakan sehari-hari, seperti thaharah, shalat, puasa, dan yang lainnya.

Pelajarilah ilmu-lmu tersebut sesuai dengan kemampuan kita. Prioritaskanlah yang harus diprioritaskan. Dahulukanlah mana yang harus didahulukan. Pelajarilah hal-hal yang merupakan wajib a’in (fardhu ‘ain) bagi kita.

Ratih said...

Syukron atas tambahannya semoga lebih bermanfaat.

Anonymous said...

salamu'alaiki ukhtii...

sebenernya ana lagi nyari2 info tentang hadits arbain no satu. pas lagi browsing2 di internet muncul blog nya ukhti..

saya buka aja. cuma pengen liat sekilas..

salam kenal.. :)

oiya, blog saya yang aktif mah di fs. kalo di blogspot ga aktif. hehe

http://ken_aronk.blogs.friendster.com
http://arinkusayang.wordpress.com

say_Allahu@kbar said...

ehm.. komplit bgt blog'a ukhti ni



thnx io,, ilmu Q jd nmbah nie








smua situs yg Q bthin da d sni..heu.