Tuesday 19 June 2007

Pembelajaran Al-Qur'an Dengan Metode Qiraati

Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Rosulullah SAW. Mempelajari Al-Qur'an serta mengamalkannya merupakan suatu kewajiban kita sebagai umat muslim. Pendekatan terbaik dalam mempelajari Al-Qur'an adalah Tallaqi dan Musyafahah yaitu berhadapan langsung antara guru dan murid, seperti yang dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan Rosulullah SAW ketika pertama kali wahyu diturunkan.

Metode Qiraati adalah salah satu metode pembalajaran Al-Qur'an yang praktis yang mulai dikenalkan pada tahun 1963 di Semarang, Jawa Tengah. Kaidah ini dikenalkan oleh seorang guru Al-Qur'an yang bernama KH. Dahlan Salim Zarkasyi. Pada awalnya terdiri dari 10 jilid kemudian diringkas menjadi 6 jilid untuk usia TK, 4 Jilid untuk usia SD, 3 Jilid untuk usia SMP/SMA, dan 2 jilid untuk usia Mahasiswa. Selain itu ada buku untuk mempelajari ghorib dan tajwid, apabila santri sudah khotam tingkat dasar.
Seorang pengajar Qiraati harus melalui tahap-tahap yang antara lain pembinaan yang dilakukan di setiap koordinator masing-masing, tashih guru, pembekalan motodologi, sampai dengan PPL. Hal ini dimaksudkan agar guru qiraati mengajar sesuai kaidah ilmu tajwid dan bil lisaanil 'aroby, karena prinsip qiraati adalah "jangan wariskan yang salah karena yang benar itu mudah". Adapun buku Qiraati tidak dijual secara bebas, karena Qiraati tidak menjual buku tapi mentransfer ilmu, sehingga buku hanya bisa didapatkan pada koordinator amanah buku sesuai dengan wilayah amanahnya. Untuk menjadi guru Qiraati yang baik dan berhasil, maka KH. Dahlan Salim Zarkasy menurut wasiatnya adalah : guru harus sabar dan ikhlas, guru harus selalu istiqomah tadarus Al-Qur'an dan guru harus Istiqomah Sholat Tahajjud.
to be continued...

4 comments:

Wahyu_Agung said...

Aw2. aq pengguna dan pecinta qiraati lho...........
I love qiraati so much

Koordinator Pusat Qiraati said...

Bapak/Ibu pencinta Qiraati Terimaasih, kami undang untuk berkotribusi di situs resmi Qiraati http://www.qiraati.org. Silakan berbagi pengalaman di forum atau artikel melalui email.
an Koordinator Pusat Qiraati (Semarang)

Irwansyah said...

saya juga pengguna qiroati. salah satu syarat agar sukses belajar qiroati adalah kita harus lapang dada, dan ikhlas dalam belajar.

Guss jallu said...

Salut dengan Methode Qiro'aty..
tapi ada yang janggal bagi saya, tanpa adanya pembenahan atau pembaruan dalam Qiroaty, semisal tentang Rosm.. Sudah sempurnakah Metode ini???