Masih terbayang dimata senyumnya yang ikhlas tanpa beban
Masih terngiang dalam telinga kata-kata bijaknya
Masih terasa sentuhan lembut dari jarinya
Begitu indah...begitu berkesan...
Sejenak mengenalmu memberikan warna lain dalam hidupku. bersamamu aku dapat mengerti akan arti ketulusan, kesetiakawanan, keikhlasan dan cara menghargai hidup. bagimu hidup sangat bermakna...
Kehadiranmu membuatku percaya akan satu hal yang kadang tak mungkin bisa kulakukan sebelum mengenalmu...
rumput liar yang kering dan berduri kau siram dengan kesejukan air dari dalam hati hingga tumbuh subu rdalam sanubari. Tak pernah lelah menemani, tak pernah lelah untuk berbagi...
Semua terasa indah... dan berkesan di hati...
tapi teriknya mata hari tak mampu lagi membuat rumput segar kembali...
rumput tetaplah rumput... tetap menjadi gulma yang harus di basmi...
perlahan tapi pasti air pun tak lagi sanggup menyirami..
kering dan ringan, hanya angin yang setia menemani
Tak ada pertemuan tanpa perpisahan
Tak ada perpisahan tanpa air mata
Tak ada air mata tanpa senyuman
Tak ada senyuman tanpa keikhlasan
Semuanya telah berlalu seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya dan bulan pada lintasannya. Tak ada yang mampu menghalanginya untuk pergi. Semua begitu cepat dan terduga. Tak tahu ada rahasia apa dikehidupan selanjutnya. Tak selamanya seindah apa yang dibayangkan. Tak selamanya berjalan sesuai keinginan. Hanya Tuhan yang tahu keinginan hati. Semua harus lapang dalam menerima kenyataan.
Hanya senyum itu yang teringat... senyum terakhir tanpa kata... senyum yang membuat dada bergetar... senyum yang akan selalu terkenang dalam jiwa...
Hanya sedikit yang ingin kuucapkan...
terima kasih telah menorehkan kenangan indah dalam hidupku