Thursday 20 October 2011

Terima kasih Ibuk, Terima kasih Bapak

Terima kasih Pak, Bu...
Apakah kata-kata itu selalu kita ucapkan kepada orang tua kita?
jawabannya antara jarang dan terkadang, atau kita sudah lupa...
tanpa kita sadari melalui orang tua kita, Alloh menitipkan kita untuk tetap hidup di dunia ini. Orang tua tidak menuntut apapun atas apa yang telah diberikan kepada kita. Sekalipun orang tua kita adalah seorang penjahat, mereka pasti menginginkan anaknya agar tidak seperti mereka. Mereka berusaha memberikan yang terbaik untuk kita. Orang tua memiliki cara tersendiri dalam mendidik anaknya. Ada yang mendidik dengan sabar dan telaten ada juga yang mendidik secara keras, tapi intinya tak ada orang tua yang menjerumuskan anaknya ke jalan yang salah. 
 
Aku bersyukur sekali kepada orang tua ku yang telah mendidikku sehingga aku menjadi seorang yang kuat. Kesabaran dan ketelatenan ibukku dalam membimbing kami anak-anaknya patut diacungi jempol. Dulu ketika aku masih kecil sampai dewasa aku mengira ibukku cerewet dan tidak sayang padaku, tapi sekarang baru aku rasakan semua kecerewetan beliau adalah untuk mendidikku menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Ini aku rasakan ketika aku harus berpisah dengan ibukku dan harus merantau di kota orang. Aku bisa mandiri dan tidak menggantungkan pada siapapun, aku belajar kesabaran dari Ibuk, pesan ibuk padaku hanyalah sabar dan ikhlas itu yang selalu aku pegang selama ini. Dalam menghadapi kehidupan yang keras ini aku bertemu dengan berbagai jenis manusia dengan berbagai jenis kepribadian, kadang aku merasa jengkel dan malas berteman dengan mereka. tapi yang selalu aku ingat adalah pesan ibukku yaitu harus sabar. Mungkin saat ini mereka belum mengerti dan suatu saat nanti mereka akan berubah. Aku sangat bersyukur sekali atas semua nasehat yang diberikan ibukku. Aku hanya ingin membalasnya dengan menjadi manusia yang bermanfaat di dunia dan akherat bagi diriku dan lingkunganku.
 
Bapakku adalah manusia paling kuat dan paling sayang pada kami, meski belia mendidik kami dengan keras dan disiplin yang tinggi, tapi semua itu sangat berguna. Aku berkembang menjadi pribadi yang kuat, tidak cengeng dan tahan banting.Ini aku rasakan ketika aku harus kehilangan beliau saat aku belum mempunyai pekerjaan dan harus menghidupi keluargaku. Aku sangat bersyukur dengan didikan Bapak, tidak sekalipun aku mengemis iba pada orang lain meski kami kelaparan, malah Aku diberi pesan untuk memberikan sebagian rizqiku kepada orang yang diamanahkan Bapak padaku. Subhnalloh, rizkiku malah bertambah banyak, dan bapak mengajarkanku agar peka terhadap orang lain, berfikir positif meski kadang Bapak sering dibohongi orang lain, meski sifatnya keras, tapi Bapak sangat penyayang pada kami. Aku bersyukur memiliki beliau meski aku belum sempat membalasnya. Aku hanya bisa membuatnya bangga dengan menjadi manusia yang berhasil. 
 
Ibukku bukan seorang wanita karir dengan punya banyak perusahaan, Ibukku adalah wanita sederhana yang hebat. Dia bisa membagi waktunya dengan bekerja menjadi karyawan pabrik tekstil dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Bapakku bukan seorang bos, beliau hanya seorang Tukang Batu yang tangannya sangat kasar apabila menyentuhnya, tapi beliau adalah arsitek yang hebat bagiku, arsitek yang penyayang dan bertanggung jawab kepada keluarganya. Aku bangga menjadi anak mereka berdua...
hanya kata Terima kasih telah melahirkanku dan mendidikku di dunia ini.