Wednesday 28 November 2007

Dzikrullah

Sesungguhnya dzikrullah adalah semulia-mulia ibadat, sebesar-besar cara mendekatkan diri kepada Allah, makanan roj dan sumber ketenangan hati orang yang beriman. Firman Allah dalam surah ar-Ra'd ayat 28 yang bermaksud "Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingati Allah, Ingatlah hanya dengan mengingati Allah hati akan menjadi tenang". Allah memerintahkan kepada hamba-Nya memperbanyak dzikir. Dzikir bisa dilakukan melalui lisan maupun dengan hati.
Dzikir dengan lisan adalah dengan menyebut Asma Allah berulang kali, menyebut sifatnya atau melafalkan puji-pujian kepada-Nya, menghadirkan kebesaran, keagungan, kehebatan, kemuliaan, dan kesempurnaan Allah di dalam diri dan jiwanya.


Seseorang yang lidahnya senantiasa basah dengan mengingati Allah akan mendapat beberapa manfaat antaranya:
* Membersihkan hati dari sifat madzmumah
* Melembutkan hati sehingga dapat melihat kebenaran yang datang dari Allah
* Merasa betapa dekatnya diri dengan Allah sehingga bila dapat musibah langsung menggantungkan diri pada Allah
* Meningkatkan mutu amalan kepada Allah
* Memelihara diri daripada gangguan syaitan yang senantiasa mau menyesatkan manusia
* Menjadi penawar kepada hati yang sering gundah gulana, keluh kesah, dan tidak tenteram

Ucapan "La Ilaha Illallah" adalah ucapan dzikir yanbg paling mulia. Mengerjakan sholat termasuk dalam kategori dzikrullah. Membaca Al-Qur'an juga adalah dzikir yang paling mulia.
"Tidaklah kami tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang ada di langit dan bumi, dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sholat dan tasbihnya. Dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan." (Qs. 24:41)

"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada satupun melainkan berasbih dengan memuji-Nya. Tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun dan Maha Pengampun.: (Qs.17:44)

Ya allah, berilah aku kekuatan menggenggam padu azam menjejak jalanMu, sinarilah hidupku dengan cahaya DeenMu, tetapkanlah aku dilandasaaaan rahmatMu. Biarpun rintangan kan menanti, akan kurempuh berbekal iman yang teguh. Meskipun cobaan datang silih berganti, Insya Allah akan kutemuh berteman iman yang kukuh. Moga hidupku mendapatkan RidhoMu, matiku Khusnul Khotimah dan Akhirat nanti bertemuMu Yang Esa di Jannatul Firdaus. Amin Ya Rabbal'Alamin.

from Mutiara Amaly

Saturday 24 November 2007

Nikmatnya Kesehatan

Allah mencintai hamba-Nya dengan berbagai cara. Mencintai tanpa harus meminta balasan apapun. Terkadang kita tak menyadari bahwa bagitu sayangnya Allah pada kita, sampai tak satupun tingkah laku kita lepas dari pengawasan Allah. Kasih sayang Allah terkadang berwujud sebuah ujian yang banyak mengandung hikmah didalamnya. Seperti pada diriku, Allah menyayangiku dengan memberikanku suatu penyakit yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Saat dokter memvonis diriku dengan penyakit Thypus badanku terasa tak bertenaga lagi. Aku tersadar ternyata seluruh ragaku milik Allah dan Dia berhak untuk memberikan kesempatan ragaku untuk berhenti dari aktivitas.

Selama 3 Minggu aku harus berada di singgasana yang sering kugunakan untuk melepas lelah. Dan tak pernah kubayangkan sebelumnya aku tak bisa melakukan aktifitas apapun, sholat, makan, minum, semua kulakukan tanpa meninggalkan bantal dan guling.
Sampai suatu saat aku berfikir apakah ini saatnya aku meninggalkan semuanya, tak bisa kubayangkan pasti aku sangat malu dan tak kuasa bila harus menghadap Allah saat itu dengan amal yang sangat minim dan sangat tak layak untuk menghampiri Dzat Yang Maha Kuasa. Dalam sakitku, aku berdo’a agar Allah memberiku kesempatan sekali lagi agar aku lebih pantas dihadapan-Nya.
Aku sadar bahwa selama ini tidak memperhatikan titipan Allah yang sangat berharga. Waktu sehatku tak kuperhatikan untuk menjaga amanah ragaku dengan sebaik-baiknya. Aku peras tenagaku tanpa memperhatikan begitu menderitanya organ di dalam tubuhku. Aku terlalu sombong dengan meyakini bahwa aku tak akan jatuh sakit. Kini saat semua organ tubuhku berontak, apalah dayaku, yang tersisa hanya penyesalan.
Kasih sayang seorang Ibu yang selalu menjagaku, do’a dan dukungan dari semua teman yang mencintaiku membuatku mempunyai kekuatan untuk berjuang agar segera sembuh.
Alhamdulillah, Allah masih mencintaiku dengan mengingatkan aku melalui sakit ini. Apa jadinya bila Allah meninggalkan aku, tak mencintaiku lagi, pasti rasanya 1000 kali lebih menderita dari sakit yang kurasakan. Aku teringat pada sebuah hadits yang salah satu artinya “Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu”. Sebuah hadits yang terkadang aku lupakan dengan memvorsir diriku sendiri.
Sesungguhnya kesehatan itu adalah suatu kenikmatan yang sangat berharga dari apapun, dan hanya orang sakitlah yang bisa merasakan begitu tak ternilai dengan apapun nikmat kesehatan manusia. Allah memberikan amanah tubuh yang sempurna untuk kita jaga, maka pergunakan dengan sebaik-baiknya amanah yang diberikan Allah kepada kita. Berikan waktu untuk organ tubuh kita beristirahat. Dengan demikian kita sudah berlaku adil pada tubuh kita dengan membiarkannya sehat dan bekerja sesuai Sunnatullah. Semoga dengan ujian pada diriku, aku mendapatkan ibroh yang bisa kupergunakan sebagai bekal saat aku mulai menjalankan semua aktifitas rutin yang menantiku.

Inspirated by me…